Hama ulat grayak (Spodoptera exigua sp) dikenal junga dengan sebutan ulat tentara, karena menyerang tanaman secara bergerombol layaknya barisan tentara hingga menyebabkan daun tanaman bawang habis tidak tersisa satu pun.
tingkat kerusakan akibat serangan ulat ini cukup tinggi bahkan mampu menghabiskan tanaman hanya dalam waktu satu malam saja. seperti halnya ulat-ulat lain, ulat grayak tergolong jenis hama malam, dimana mneyerang tanaman pada saat malam hari.
organisme pengganggu tanaman ini terdiri dari beberapa spesies, antara lain. spodoptera litura, spodoptera exigua, spodoptera mauritia dan spodoptera exempta. tanaman terserang ditandai dengan adanya daun yang meranggas, tersisa daun tulang daunnya saja. ulat ini dengan cara bergerombol dalam jumlah sangat banyak , sehingga potensi kerugian petani bisa sangat tinggi.
hama ini tergolong polifab hampir setiap jenis tanaman diserang habis-habisan, serangan parah terjadi pada musim kemarau saat kelembapan udara rata-rata 70% dan suhu udara 18-23C. pada saaat cuaca demikian, ngengat akan terangsang untuk berbiak serta persentase penetasan telur sangat tinggi. sehingga populasinya meningkat dengan cepat dan tingkat serangannya jauh melampaui ambang ekonomi. serangan hama ulat grayak pada tanaman bawang menurut petani bisa menurunkan hasil panen hingga 50%.
ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengendalikan hama ini, antara lain pengendalian secara teknis, mekanis dan secara kimiawi.
1. pengendalian Teknis
pengendalian secara teknis dengan cara melakukan teknis budidaya yang benar, beberapa upaya teknis untuk mengurangi seranganulat grayak adalah menjaga sanitasi kebun, pengolahan tanah serta penggiliran tanaman.
2. Pengendalian Mekanis
Pengendalian mekanis dilakukan dengan cara menggiatkan penangkapan secara manual terutama terhadap larva, pengendalian ini efektif dilakukan pada malam hari. jika ditemukan sekumpulan telur yang berada dipermukaan daun dan diselimuti seperti benang kelamat segera musnahkan.
3. Pengendalian Kimiawi
Pengendalian kimiawi hanya dilakukan apabila serangan tidak terkendalikan lagi setelah dilakukan upaya-upaya pengendalian diatas. ulat grayak tergolong jenis ulat yang mudah resisten atau kebal terhadap suatu jenis bahan aktif pestisida, oleh karena itu penggiliran bahan aktif pestisida setiap kali penyemprotan merupakan kunci keberhasilan penegndalian spodoptera sp.
penggantian bahan aktif dapat memutus resistensi ulat grayk terhadap pestisida. penegndalian kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirofos, metomil, karto phidroklorida atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjik yang tertera pada kemasan dan dilakukan secara berseling setiap kali penyemprotan.
No comments:
Post a Comment